Friday, August 10, 2012

muchos familios

entah apa yang ada dalam pikiran, tiba-tiba kangen dengan Meliau, khususnya Emplasmen. di mana dua tahun yang lalu aku tinggal selama satu bulan di sana. awalnya hanya kenal mbak endang, hingga pulang dengan tangisan dan keluarga baru. mungkin karena itungannya satu suku ya, karena kebanyakan di sana orang dari Jawa ya. jadi atine yo podho, sak keluarga ngono lah :)
i found so muchos familios di sana. pengen balik lagi ke sana, tapi rasa-rasanya gimana gitu -_-

Sungai Kapuas berselimut kabut di pagi hari

Pertama, Kak Yayat dan Mas Yatno. Tuan rumah di mana kita tinggal selama sebulan. Anaknya bernama Dzaky. Waktu aku ke sana, Dzaky belum bisa jalan, baru latihan selangkah dua langkah jatuh. Sekarang aku lihat dari FB Kak Yayat, Dzaky udah besar dan tambah ganteng. Dia bakal punya adek juga loh, karena Kak Yayat hamil. Heran aku! Di tempat panas seperti Kalimantan itu, Dzaky tetap saja putih -__-

Di keluarga ini pula, aku merasa seperti di rumah. Mungkin karena keluarga ini masih keluarga muda, jadi lebih akrab. Apalagi Mbak Endang udah kenal Kak Yayat sebelumnya. Masakan Kak Yayat enak loh. Aku paling suka ikan cakalang atau tongkol *mungkin* yang disambal tapi ada kuahnya. Idiiiiiih bikin kangen lah yaa :D :D



Kedua, mengenal keluarga Bang Is dan Kas Sutinem. Pertama kali kenalan itu waktu di nikahan ibu yang aslinya dari Bantul. Keluarga ini memiliki tiga orang anak, Citra, Dewa, dan Galih. Berada di rumah ini serasa di rumah sendiri. Hangat dan menyenangkan!! Kak Sut aslinya Kulonprogo, sedangkan Bang Is dari Sanggau, kabupaten yang lumayan jauh kalo ditempun. Bukan jauh sebenarnya, tetapi kondisi jalan yang memaksakan aku bilang WE-OU-WE!



Ketiga, keluarga Mbak Gotik dan Bang Chon/Jhon. Awalnya masih malu-malu, tapi karena ramah dan hangatnya keluarga ini, kita jadi terbuka dan penuh tawa. Apalagi akhir-akir sebelum kita pulang. Nggk Cuma di keluarga ini, tapi di keluarga yang lain juga gitu ya. Anaknya bernama Dimas. Nah! Si Dzaky biasanya sekolah sama Mb Gotik. Maksudnya bukan sekolah biasa, tapi di-emong, kalo Kak Yayat dan Mas No lagi kerja. Sama keluarga Mbak Gotik ini aku dan Mbak Edang beberapa kali diajak ke Meliau (kecamatan). kira-kira satu jam lah kalo mau ke kecamatan, tentunya melewati kebun sawit yaa. pernah waktu itu diajak ke Meliau pas malam hari. Serasa Night Safari lah. Di kiri dan kanan banyak sapi-sapi peliharaan yang dilepas di kebun sawit. Selain itu, Keluarga Mbak Gotik yang mengajak kami ke Sanggau. Istilahnya ngegahul ke kabupaten! Pas itu diajak ke pinggir sungai buat berbincang-bincang, dan melihat ada pernikahan orang Melayu. Meriah dan penuh warna



Keempat, keluarga Mbak Darmi dan Pak Giat. Rumah Mbak Darmi itu depan-depanan sama rumah Mbak Gotik. Jadi mereka deket gitu. Partner in crime :p Kalo kita lagi nggosip di rumah Mbak Gotik, biasanya ada Mbak Darmi.



Kelima, keluarga Bu Zubaidah dan Bang Saman. Susah kan ya nyebut Bu Zubaidah, makanya aku singat namanya jadi Bu Jube. Ibu itu orang Batak dan Bang Saman orang Melayu. Bu Jube itu lucu loh. Sayang banget sama kucing-kucingnya. Ada tiga kucing kalo nggk salah. Kucingnya mirip si Belang (kucing Olid dan Salma).



Keenam, keluarga di Sengkuang Daok. Ada dua keluarga, yaitu keluarga dari Mas Seta dan Keluarga dari Nita. Dua kali aku nginep di rumah Nita. Sering dikasih durian coba. Kalo kita durian mah beli, kalo keluarga ini tinggal nunggu aja duriannya jatuh di belakang rumah. Lalu keluarga dari Mas Seta, Paklik lah ya manggilnya. Yang ada fotonya keluarga dari Mas Seta, nggk sempat foto sama keluarganya Nita. Huhuhuhu



Ketujuh, ada keluarganya Vega di Cempaka. Keluarga ini memiliki selusinan kucing. Jangan kaget kalo pas kita tidur dan makan, tiba-tiba kawanan kucing menyerbu :p

Ada lagi keluarga Rumah Sakit PTPN. Ada Bu Tug, Pak Butar-Butar dan beberapa yang lain. Terus ada keluarga Pak Nasution. Warung kecil di pinggir sungai kapuas yang biasanya kalo ke sana minum teh es dan makan gorengan sambal kacang. Nyaman dan nggk pengen pergi dari tempat duduk kalo di warung itu. Sepoi anginnya
terus terus ada keluarganya Pak Suparlan yang rumahnya di samping rumah Kak Yayat. main ke sana itu serasa jadi anak-anak lagi. banyak jajanannya, maklumlah anaknya masih SD dan suka jajan. so kita kebagian deh.


keluarga RS PTPN


Tuh kaaaan! I have so muchos familios pas di sana. Seneng dan nggk kangen keluarga di Jogja. Kangen sih, tapi nggk sekangen pas aku di Dieng. Setiap keluarga memberikan kenangan yang tidak harus dilupakan. Paling-paling lupa namanya :p
Walaupun nginep dan main Cuma sekali atau dua kali, tapi mereka mengesankan. Pantas untuk dikangenin pokoknya. Sedang apapun dan bagaimana keadaannya, aku, Dian Buana Putri merindukan muchos familios di Kalimantan. Teriring doa untuk kelancaran dan kemudahan dalam menjalankan hidup di sela-sela kebun sawit dan gelaran Sungai Kapuas.......













Buana




catatan: baju yang kita pake terkesan sama kan? itu karena foto diambil sehari sebelum pulang dan ada juga yang malam kepulangan. terus, maaf banget kalo aku kelihatan besar di sana. itu efek kenyataan :D

No comments:

Post a Comment