Friday, May 31, 2013

#Felices24PabloAlboran





so jadi hari ini mi guapisimo Pablo Alboran ulang tahun ke-24!

Feliz compleaños Pablo Alboran! muchos abrazos y besos de Indonesia.
Te quiero!!! <3 <3 <3










con amor,
BUANA

Wednesday, May 22, 2013

Nosotros escalamos el Mont Nglanggeran


kenapa dan kenapa aku pake judul dengan bahasa yang kurang terdeteksi sebagian besar pamiorso yang Buana cintai? soalnya habis dapet materi kata kerja lampau dari Vanesa di kelas Spanyol :))
yaudah lah ya nggkusah dipikir, langsung aja yuk ke cerita gimana kita bisa sampe ke gunung purba yang ada di Kabupaten tetangga.

obrolannya si Lae, Boe sama Sukmil kalo mereka pengen naik gunung, awalnya pengen ke Lawu tapi kok tapi malah jatuhnya ke Nglanggeran. akhinya ngajak beberapa orang lagi, tapi pas malam mau berangkat jadinya cuma dua motor. si Boe malah gathering mahasiswa daerah asalnya. yakin dengan cuaca gludak-gluduk yang dipikirnya nggk hujan, tapi nyatanya hujan dan klebus sampe ke tempatnya.

setelah ngurus tetek-bengek, habis itu kita istirahat di pendopo. sambil bikin mie dan leyeh-leyeh. sebenarnya, menurutku ini rada gimana gitu ya, ke Nglanggeran dan camping dan bawa bekal kayak mau naik beberapa hari. padahal mung mak-je-ga-gik sampe. sempet ada pikiran untuk tidur di pendopo dan baru besok paginya naik. tapi, akhirnya naik juga malem-malem. sampe di atas bikin tenda, makan, cerita, tiduran, kehujanan, kepanasan, cerita, tidur sampe pagi. ngelewatin  sunrise. setelah beberes tenda, kita naik ke puncak pastinya untuk beberapa saat dan turun, pulang~



NB: terimakasih buat mas-mas yang niat nolong Buana waktu mau naik ke puncak. menolak bantuanmu bukan karena apa mas, tapi takut masnya yang katut (ngikut) jatuh karena keberatan :p


ini konconya Buana, Lae, Sukmil, Duroh

batu besar dekat tenda didirikan

and the view seperti Machu Pichu :D

FT, bukan Fakultas Teknik tapi Full Team :p







sekian cerita sweet escape Buana dan tiga teman lainnya. tapi setelah pulang dari sini, perasaan masih sama aja dan males-malesan dalam rangka tugas kuliah tetap berlanjut. inikah yang dinamakan perjalanan hidup bersiklus?? semoga Tuhan Yang Maha Pengampun dan Hapal Sifat Makhluk-Nya memaklumi :))








con amor,
BUANA

Thursday, May 16, 2013

Dalamnya Hati, Buana yang tau :D




mungkin ini efek dari omongan yang terjadi antara aku dan Nisa di kelas Praktek Profesi Antropologi. tiba-tiba dia yang duduk bersebelahan gitu ngomong "Par, kamu jadi ngeras sensitif nggk sih hatinya setelah masuk Antro?" nah loh ada apa gerangan. ku jawab aja "iyalah, nonton sinetron religi yang ada di Indosiar aja aku mewek". terus dia jawab kalo emosinya terpacu dan ikutan dongkol pas nonton drama korea. apa bedanya dong sama akika? hahahahahaha tawa di siang yang terkantuk-kantuk :D

malemnya, nonton acara di Metro Tv yang judulnya @tiga_60 gitu lah. pas bagian bayi-bayi yang dibuang dan tidak diharapkan yang ditampung di RPA-TKI. bayangin deh bayi yang lucu dengan tawa yang dosanya masih jauh itu dibuang. rasanya miriiiiiiissssss!

HAAAAA! Buana parah ya. kelihatan hati ibu-ibu rumah tangga pecinta sinetron striping nggk selesai-selesai~








con amor,
BUANA

Tuesday, May 14, 2013

DIY Papel Picado


hiyaaaaaaaaaayyyyy! akhirnya bikin-bikinan lagi. udah lama terbayang di kepala, tapi realisasinya barusan aja. lebih tepatnya tadi malam :))

terinspirasi dari nonton telenovela dan film yang ada scene pesta kebun di hacienda, jadi pengen punya si papel picado. tapi di Indonesia nemu papel picado dengan ornamen yang Mexico banget susyaaaaah. akhirnya cari-cari di blog tentang DIY papel picado yang lumayan gampang dan bahannya nggk nyari sampe luar kota.

bahan dan alat so sederhana bangaaaatss! cukup sediakan, pertama kertas krepes atau kertas teres atau kertas buat hiasan pesta yang bisa dibeli di toko alat tulis, bisa yang utuh atau udah dipotong-potong. karena aku bikinnya mini, makanya pake yang kecil; kedua gunting, terserah ukurannya; dan ketiga lem atau plester. itu aja kok!

materials and tool

terus gimana buat motif bolong-bolognya? sesuai selera sih pamiorso sekalian. tapi kalo mau motif yang agak rumit dan sangat menyerupai aslinya, mending pake kertas crepesnya yang besar, lebih gampang. nah ini dia nampak dari papel picado ala Buandose ----------->


nah ini yang udah di tempel di pojokan kamar












con amor,
BUANA

Saturday, May 4, 2013

YASANTI DAN KENYATAAN DI LUAR SANA


¡hola, mi amigos! bienvenido a la nueva redaccion. beberapa waktu yang lalu, Buandos bakal cerita tentang sesuatu kan? sekarang ini mau aku ceritain. simak baik-baik, kalo kelewatan boleh kok dibaca ulang :)

berawal dari semester baru di bulan Januari lalu, aku ambil mata kuliah PPA (Praktek Profesi Antropologi). tujuannya biar kita belajar gimana kerja sama orang, bukan dengan keinginan pribadi, tapi sesuai dengan tempat yang kita pilih untuk magang. pada awalnya aku merasa sedikit kesusahan untuk milih di mana bakal magang. karena apa, karena aku belum yakin dan memiliki passion sepenuhnya di bidang tertentu. so, aku sarankan mulai sekarang gali lebih dalam dirimu sendiri sampe nemu passion. pasti nanti ke depannya bakal lebih mudah untuk mencari pekerjaan. bener kata orang siapalah orang yang bilang kalo kita kerja dengan passion itu serasa bermain, bukan kerja. *kembali ke pembicaraan awal* setelah aku cari-cari di google tempat yang banyak sedikit bebau Antropologi. kemudian aku menemukan (click here) ini! membantu banget cari tempat magang. pikiran tertuju untuk mengirim ismail *eh e-mail ke YASANTI. kemudian dibalas oleh Bu Amin yang menuliskan kalo aku bisa magang di sana.

beberapa hari kemudian -bahkan seminggu lebih- aku ke YASANTI yang ada di Jalan Bugisan, tepatnya di gang seberang SMKI. sempat beberapa kali bertanya di mana YASANTI berada hingga hampir ke Bantul dalam dan arah JL. Wates. YASANTI itu kepanjangan dari YAYASAN ANNISA SWASTI yang berfokus pada perempuan yang sampai sekarang mendapatkan pembedaan di dunia kerja, yaitu buruh industri dan buruh gendong yang berada di beberapa pasar di Yogyakarta, seperti Pasar Beringharjo dan Pasar Giwangan. pernah kan kalo ke Pasar Beringharjo melihat ibu-ibu yang menggendong barang yang beratnya mencapai 60kg? nah! bisa jadi ibu-ibu itu masuk dalam organisasi Endong-endong pasar Beringharjo. kalo mau tau tentang YASANTI lebih lanjut, bisa (click here) atau datang langsung ke kantor YASANTI.

tugas utama di YASANTI yang harus aku kerjakan adalah menulis. tapi tidak menutup kemungkinan untuk mengerjakan yang lain. beberapa kali datang ke sana, sudah ada beberapa agenda besar yang harus dilaksanakan. pertama ada Aksi Damai memperingati Hari Kartini dan Hari Buruh Internasional. mulai tahun depan bisa jadi Hari Buruh Nasional karena si presiden kita menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Nasional. lalu ada keikutsertaan dalam unjuk rasa *eh bukan aksi damai di Nol Kilometer. selanjutnya ada Seminar dan Peletakan Batu Pertama untuk Griya Annisa Swasti yang akan digunakan untuk pelatihan teman-teman buruh.

oyaaa! sampe lupa. di sana aku bekerja sama dengan pengurus harian YASANTI. ada Bu Amin, Bu Dini, Bu Asih, Bu Mar, Bu Ratna, dan Mbak Imma. terus ada yang lainnya, si mahasiswi jurusan seberang yang aktif di YASANTI karena kegiatan kampus yang kurang dia senangi. pas ada rapat, aku terkesan dengan Mbah Giyah yang masih cekatan walaupun sudah sepuh, simbahnya juga lucu. jadi betah! dan beliau berpesan kalo pas ke Beringharjo dan ketemu simbah jangan lupa nyapa. so pasti mbah! engkau mengesankan. i like it!!!!

ini beberapa momen yang diambil pas ada acara di YASANTI

Endong-Endong dari Psr Beringharjo. Giwangan, G

ini keinginannya, kalo tidak bisa sama dengan laki-laki setidaknya adil saja

ini Mbak Yani dari buruh industri bawa bunga untuk dibagikan kepada orang-orang

yang pake tas kuning itu Mbak Imma, pemimpin yang inspratif

merasakan jadi peserta aksi yang tergolong pasif, ikut-ikut saja dan mencoba

Seminar "Refleksi Gerakan Buruh Perempuan Yogyakarta" dan Peletakan Batu Pertama Griya Annisa Swasti

sebagai catatan sedikit, aku yang tidak terbiasa melihat endong-endong membawa barang berat masih merasa ngeres hatinya, dalam artian tidak tega melihat perempuan yang memiliki keinginan bekerja di luar sektor domestik, apalagi yang dobel burden, apalagi simbah-simbah sepuh yang memakai jarit. salah sih menurutku kalo kita cuma iba dan ngerasa gimana melihat perempuan itu mengangkut berkali-kali beban yang sangat berat. coba dominasi laki-laki dibagi rata dengan perempuan, pasti dan akan banyak pasti yang lainnya :))


BUENA SUERTE untuk perempuan pekerja keras dan untuk kita semua!!!!!














con amor,
BUANA