Wednesday, May 22, 2013

Nosotros escalamos el Mont Nglanggeran


kenapa dan kenapa aku pake judul dengan bahasa yang kurang terdeteksi sebagian besar pamiorso yang Buana cintai? soalnya habis dapet materi kata kerja lampau dari Vanesa di kelas Spanyol :))
yaudah lah ya nggkusah dipikir, langsung aja yuk ke cerita gimana kita bisa sampe ke gunung purba yang ada di Kabupaten tetangga.

obrolannya si Lae, Boe sama Sukmil kalo mereka pengen naik gunung, awalnya pengen ke Lawu tapi kok tapi malah jatuhnya ke Nglanggeran. akhinya ngajak beberapa orang lagi, tapi pas malam mau berangkat jadinya cuma dua motor. si Boe malah gathering mahasiswa daerah asalnya. yakin dengan cuaca gludak-gluduk yang dipikirnya nggk hujan, tapi nyatanya hujan dan klebus sampe ke tempatnya.

setelah ngurus tetek-bengek, habis itu kita istirahat di pendopo. sambil bikin mie dan leyeh-leyeh. sebenarnya, menurutku ini rada gimana gitu ya, ke Nglanggeran dan camping dan bawa bekal kayak mau naik beberapa hari. padahal mung mak-je-ga-gik sampe. sempet ada pikiran untuk tidur di pendopo dan baru besok paginya naik. tapi, akhirnya naik juga malem-malem. sampe di atas bikin tenda, makan, cerita, tiduran, kehujanan, kepanasan, cerita, tidur sampe pagi. ngelewatin  sunrise. setelah beberes tenda, kita naik ke puncak pastinya untuk beberapa saat dan turun, pulang~



NB: terimakasih buat mas-mas yang niat nolong Buana waktu mau naik ke puncak. menolak bantuanmu bukan karena apa mas, tapi takut masnya yang katut (ngikut) jatuh karena keberatan :p


ini konconya Buana, Lae, Sukmil, Duroh

batu besar dekat tenda didirikan

and the view seperti Machu Pichu :D

FT, bukan Fakultas Teknik tapi Full Team :p







sekian cerita sweet escape Buana dan tiga teman lainnya. tapi setelah pulang dari sini, perasaan masih sama aja dan males-malesan dalam rangka tugas kuliah tetap berlanjut. inikah yang dinamakan perjalanan hidup bersiklus?? semoga Tuhan Yang Maha Pengampun dan Hapal Sifat Makhluk-Nya memaklumi :))








con amor,
BUANA

No comments:

Post a Comment